Pergemi.id - Sarkopenia adalah penyakit otot (kegagalan otot) yang berakar pada perubahan otot sehingga berdampak pada penurunan kemampuan fisik. Sarkopenia pada umumnya lebih rentan dialami oleh lansia.
Seperti yang disampaikan Prof.Dr.dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD., K-Ger., M.Epid., MPH., dalam acara diskusi daring Temu Ilmiah Geriatri 2022, beberapa waktu lalu, bahwa sarkopenia pada usia lanjut biasanya disertai dengan demensia, penurunan ADL, dan multimorbidit yang sangat kompleks.
Prof. Heriawan menambahkan bahwa ketika seseorang yang sudah berusia lanjut mengalami sarkopenia maka patut dicurigai ada kemungkinan mengalami frailty atau kerentaan dan mal nutrisi.
Diagnosis Sarkopenia masih jarang dan relatif sulit dilakukan, sehingga dibuatlah kuisioner SARC-F yang dapat mendeteksi dini Sarkopenia dengan cepat dan memiliki spesifikasi yang baik dan dapat digunakan untuk diagnostik sarkopenia tanpa memerlukan alat pengukuran tertentu lainnya.
Namun, Prof Heriawan menjelaskan mengenai panduan diagnosis sarkopenia dari Asian Working Group 2019 yang dibedakan menjadi dua yaitu diagnosis primary care dan rumah sakit.
"Primary care selalu dimulai dari case finding, dapat digunakan dengan pemeriksaan lingkar betis, pada laki-laki itu tidak boleh kurang dari 34 pada perempuan tidak boleh kurang dari 33," jelas Prof Heriawan.
"Pada mereka yang di rumah sakit, pemeriksaan lingkar betis ini, diperkaya dengan melakukan penelusuran rekam medik, apakah terdapat penyakit yang kompleks pada pasien," sambungnya.
Selanjutnya, Prof Heriawan juga menuturkan ada sejumlah hal penting lainnya dalam mendeteksi secara lengkap kemungkinan adanya sarkopenia, disamping adanya penurunan fungsional seperti gangguan penglihatan, adanya depresif mood, dan penurunan berat badan.
"Diagnosis sarkopenia itu dengan mengukur appendicular skeletal muscle mass (ASM), Kekuatan otot, dan performa fisik," jelasnya.
Stadium sarkopenia dibagi menjadi 3 yakni prasarkopenia, sarkopenia dan sarkopenia berat, hal itu berdasarkan kondisi massa otot, kekuatan otot dan performa fisik.***
Foto: Ilustrasi lansia. (Pixabay)