Pergemi.id - Sebagaian besar pasien BPSD memiliki alasan di balik perilaku. Karena itu dokter harus memahami secara mendalam penyakit dan menggali latar belakang orang yang hidup dengan demensia.
Selain itu, penting untuk mengkaji semua faktor risiko yang berperan pada timbulnya BPSD, dengan cara mengidentifikasi dengan menggunakan PIECES (Physical Intellectual, Emotion, Capabillities, Environment, Social) atau PAID (Pain, Activity, Intrinsic, Delusion).
Dari beberapa literatur menyatakan ada hubungan yang erat antara pasien dengan demensia dan frailty. Hal itu dikarenakan pada gejalanya seringkali terjadi gangguan kognitif sangat drastis, mobilitas menurun dan terdapat gejala psikiatri yang menonjol sehingga lebih rentan mengalami frailty.
Pasien demensia memerlukan aktivitas yang menarik sehingga merasa senang saat melakukannya. Caranya dengan tiga prinsip yaitu relate, motivasi, dan appreciate.
Ada beberapa rekomendasi metode yang bisa dipilih untuk mengajak pasien demensia melakukan aktivitas bermakna dan menarik yang semuanya berkaitan dengan panca indera, seperti metode aktivitas melihat, aktivitas mendengar, aktivitas menyentuh, aktivitas mencium dan aktivitas merasakan.
Hal penting lain pada pasien demensia adalah masalah nutrisi yang bisa diidentifikasi dari penurunan berat badan, atau masalah pada penciuman dan perasa.
Ada sejumlah rekomendasi dalam asupan nutrisi untuk pasien demensia, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan perilaku.
"Saat makan ciptakan situasi yang menyenangkan misalnya makan bersama keluarga, bagaimana yang bisa membuat pasien menyenangkan suasana makannya," ujar dr. Anastasia Asylia Dinakrisma, Sp.PD. saat menyampaikan materi dari Dr.dr. Martina Wiwie, Sp.KJ(K), di diskusi daring Temu Kangen Geriatri, Sabtu, 24 September 2022.
"Kemudian beri makanan yang sesuai selera dan mengedukasi caregiver untuk memberikan makanan yang sesuai dengan kegemaran dan gaya hidup pasien," sambungnya.
Dalam menjaga asupan nutrisi bagi pasien demensia direkomendasikan diet tinggi serat, memberikan makanan dengan tampilan, bau dan rasa yang menarik, makanan tinggi energi dan protein, menyediakan makanan selingan, finger food, dan hindari restriksi makanan seperti garam, kolesterol juga gula.
Foto: Dr.dr. Martina Wiwie, Sp.KJ(K)