Jakarta - Haji adalah sebuah ritual ibadah yang memerlukan kesiapan fisik maupun mental. Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia siap membantu pemerintah untuk menyiapkan jemaah dari kalangan lanjut usia (lansia).
Demikian ditegaskan ketua umum Pengurus Besar Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PB Pergemi), Dr. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD, K-Ger, MPH., terkait banyaknya calon jemaah Indonesia yang sudah berusia di atas 60 tahun, yang akan naik haji tahun ini.
Menurut catatan Kementerian Agama RI, pada musim 2023 atau 1444 Hijriah ini, diperkirakan sekitar 64 ribu jemaah lansia akan berangkat ke Tanah Suci – atau sekitar 29% dari total jemaah.
“Kami siap mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah untuk membantu menyiapkan calon jemaah lansia. Sudah ada anggota kami yang terlibat dalam persiapan tersebut, termasuk juga untuk calon Jemaah haji yang masuk dalam kategori risiko tinggi,” ujar Ninadalam wawancaranya dengan tim Geriatri.id beberapa waktu lalu.
Diingatkan Nina, pelaksanaan ibadah haji sering memunculkan hal-hal yang mengejutkan bagi jemaah, baik yang sudah pernah ke Tanah Suci sebelumnya, apalagi yang baru pertama kali. Situasi yang sangat ramai, cuaca panas, kendala bahasa dalam berkomunikasi, sampai risiko terjatuh karena terdorong-dorong jemaah yang berdesak-desakan, adalah beberapa kondisi yang lumrah terjadi di sana.
“Jadi memang tidak hanya fisik yang harus disiapkan. Kajian kesiapan mental, bagaimana mengedukasi calon Jemaah tentang tahapan-tahapan yang akan terjadi, juga sangatlah penting. Untuk jemaah yang lebih muda mungkin lebih mudah. Tapi lansia harus dielaborasi, diberi contoh, diberi penjelasan sebanyak-banyaknya supaya lebih dimengerti,” tambah Nina, yang mulai menjabat sebagai ketua umum baru PB Pergemi setelah terpilih pada Kongres Nasional di Yogyakarta pada akhir Januari 2023.
Secara khusus Nina mengingatkan calon Jemaah haji soal cuaca di Arab Saudi. Teriknya sinar matahari dan tingginya suhu udara bisa berdampak pada banyak hal, seperti dehidrasi, kecemasan yang tinggi, sampai depresi yang tersembunyi. Kondisi tersebut bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga mudah sekali terkena infeksi.
“Akhirnya ibadah menjadi tidak optimal, malah harus berada di ruang rawat saja. Jadi, persiapan ini memang perlu benar-benar dikawal, dan kami siap membantu pemerintah khususnya dalam menyiapkan calon Jemaah-jemaah lansia,” tegas Nina.