Pergemi.id - Healthy ageing menjadi tajuk utama dalam diskusi daring Temu Ilmiah Geriatri (TGI) 2022. Terkait dengan healthy aging, WHO telah menggariskan bahwa setiap warga usia lanjut berhak hidup sehat selama mungkin.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) healthy ageing adalah proses pengembangan dan mempertahankan kemampuan fungsional atau kesehatan fisik, sosial dan mental yang dapat membuat tetap sejahtera di usia yang lebih tua.
Namun untuk bisa mencapai hidup sehat selama mungkin di usia lanjut, maka harus ada upaya implementasi dalam menciptakan lingkungan yang menunjang dalam tercapainya kehidupan yang sehat.
"Setiap orang harus memiliki kesempatan yang sama untuk merengkuh lingkungan yang sehat dari semua aspeknya, untuk tercapainya berkehidupan yang sehat selama mungkin," kata Prof. Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD., K-Ger., M.Epid., MPH., dalam pemaparannya di acara diskusi daring TGI 2022, Sabtu, 24 September 2022.
Lebih lanjut Prof. Hermawan menuturkan bahwa healty ageing itu bisa tercapai dari 10 komponen yang di antaranya adalah jasmani, nutrisi, self awareness, attitude, lifelong learning, spiritual, dukungan sosial, kondisi keuangan, community engagment dan kemandirian secara fungsional.
Sementara itu, bebas dari penyakit bukan merupakan prasyarat untuk menuju kehidupan yang sehat sejahtera.
"Kita menemukan sesungguhnya banyak warga usia lanjut yang menderita berbagai macam penyakit tapi dapat merengkuh kehidupan yang sehat dalam waktu yang cukup lama," jelasnya.
Prof. Heriawan juga membahas mengenai active ageing yang mengacu kepada seseorang yang diharapkan selama mungkin dapat aktif. Terkait dengan konteks bekerja maka diharapkan usia pensiun itu akan lebih panjang.
"Kemungkinan seseorang untuk bekerja, mempraktekan berbagai kemampuan dirinya itu dapat difasilitasi lebih lama dan ada adaptasi-adaptasi tertentu bagi lapangan pekerjaan bagi mereka yang telah berusia lanjut," katanya.
Berbeda dengan productive ageing yang mengacu pada berbagai aspek bersifat positif pada proses penuaan seseorang.
Menurut prof Heriawan, lingkungan harus diciptakan dengan sedemikian rupa dengan pengelolaan yang baik memperhatikan aspek behavior, health risk, sehingga lansia setiap saat memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas.
Namun, pada kenyataannya tidak semua orang dapat merengkuh healthy ageing, meski SDG nomor 3 telah mengungkapkan adanya kesehatan yang menyeluruh termasuk untuk lansia.
"Setiap negara harus mengutamakan program kesehatan usia lanjut dengan menguatkan semua sumber daya nasional untuk hal tersebut," kata Prof. Heriawan.
"Ini sesuai dengan prinsip keparipurnaan pada CGA yang dimana salah satu programnya adalah Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit untuk healthy ageing," pungkasnya.***
Foto: Prof.Dr.dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD